Kamis

DO’A PENGAMPUNAN


Mengingat-Mu saat gundah membuncah
Membanjiri hati
Batu-batu bersemayam di kepala
Hitam pekat di mata
Kaki bernanah menelusuri takdir ini
Lari kemana lari
Sembunyi bersembunyi dari apa
Pagi membeku di pembaringan
Siang menunggu gelap
Malam menjamur diangan-angan
Wahai pemilik waktu
Aku telah lupa
Mana siang mana malam
Aku telah lalai
Mana gerimis mana badai
: Ampunilah si congkak bodoh ini.

16 November 2009 jam 20:45

KIAMAT


Aku ingin suatu ketika matahari
: melolong kehausan
Aku ingin benjadi saksi
: Iblis mencium kening Tuhan
Aku ingin menggiring Yusuf
: terkapar oleh birahi Dzulaikha.
Aku ingin mendengar Al Halaj merana"
" Kekasih, kalau saja aku sudah tau maut begini hambar rasanya, untuk apa aku
merindukan kematian".

18 Desember 2009

Selasa

SAMPYUH


Nini setami kaki setami
Inyong njaluk padang ati
Tek tidoki damar kurung
Cemanthel pucuke eri
Byar wetan padang trawangan
Ana gambar baliya nglatar
Ana tenung baliya nglurung
Tek rajah bumi bali
Tek rajah banyu turu
Sektimu samangsa mangsa
Aja kowe mangan inyong
Mangana sing gawe lan ngirimna.

Karngduren Januari 2011